REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kota Pekanbaru, Riau, diduga salah sasaran karena ada warga mampu di Kecamatan Sukajadi yang mendapatkan.
"Saya melihat sendiri di kantor pos ada orang mengenakan kalung dan cincin emas secara mencolok dapat BLSM," kata Syahroni (36) warga jalan Cempedak, ditemui di Pekanbaru, Kamis (27/6).
Dia mengatakan uang tunai itu diterima langsung oleh warga dengan menunjukkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada petugas kantor pos.
Menurut dia penerima BLSM itu mengendarai sepeda motor keluaran terbaru setelah meninggalkan kantor pos di jalan Sudirman Pekanbaru dengan membawa anaknya usia sekitar lima tahun.
Syahroni mengatakan, ada juga penerima BLSM seorang wanita mengenakan pakaian dan sandal yang bagus, tidak terlihat pada sosok ibu rumah tangga itu sebagai warga miskin.
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT menanggapi masalah tersebut bahwa pihaknya tidak dilibatkan dalam BLSM dan warga sebagai pemilik KPS mengambil langsung di kantor pos.
Firdaus menambahkan pihak RT dan RW juga tidak dilibatkan dalam masalah BLSM itu sehingga tidak mengetahui jumlah warganya menerima dana sebesar Rp150 per bulan akibat kenaikan harga BBM tersebut.
Untuk pengawasan BLSM maka sebaiknya pihak berwenang mencantumkan nama-nama warga yang penerima di kantor kelurahan masing-masing.
Namun pihaknya hanya mengetahui bahwa terdapat sebanyak 22.741 kepala keluarga (KK) yang merupakan rumah tangga sasaran penerima BLSM.
Sedangkan jumlah penerima BLSM itu berdasarkan tahun 2008 dan perlu verifikasi dan diantaranya penerima ada yang pindah atau meninggal dunia serta telah mendapatkan pekerjaan yang layak.
Meski begitu, katanya, pihaknya juga mengawasi penerima BLSM agar tidak salah sasaran dan warga miskin dianggap berhak mendapatkan bantuan uang tunai itu demi meringankan keuangan keluarga.