REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta kepada segenap aparat kepolisian agar melakukan pengawasan ketat terkait hilangnya 20 dinamit beserta detonatornya milik PT BSP.
Kompolnas mendesak polisi untuk segera melacak pelakunya sampai melakukan razia di jalan. ''Ini yang hilang barang berbahaya,'' kata Komisioner Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan, Kamis (27/6).
Menurut Edi, yang dilihat adalah arah barang tersebut sekarang. Kemungkinan dipegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu sangat terbuka lebar. Sehingga perlu dilakukan pengawasan ekstra.
Edi mengatakan, hilangnya 250 dinamit ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat. Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya harus melakukan penyisiran secepat mungkin, agar tidak terjadi tindakan kriminal jika benar barang itu dicuri oleh teroris.
Edi juga menjelaskan, pihaknya akan meminta Polri agar memrirotaskan masalah ini karena terkait dengan barang yang sangat memungkinkan terjadinya penyalahgunaan.
Edi melanjutkan, selain itu, pihak kepolisian harus melakukan penjagaan di setiap sudut Ibu Kota, terutama pengawasan harus dilakukan di area kediaman Presiden sebagai simbol negara.
''Kita tekankan kepada polisi untuk siaga mulai sekarang,'' katanya.