Kamis 27 Jun 2013 12:50 WIB

Terlalu Mahal, Ongkos Angkot Beratkan Pelajar

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pelajar naik Angkot
Foto: Antara Foto
Pelajar naik Angkot

REPUBLIKA.CO.ID,SALEMBA -- Seorang Siswi SMA swasta di Salemba mengeluhkan kenaikan tarif kendaraan yang tinggi. Sejak BBM mengalami kenaikan kendaraan yang dia naiki seluruhnya mengalami kenaikan.

Wulandari Ginting (17 tahun) mengatakan, dengan memakai seragam dia berangkat dari rumahnya menggunakan angkot T 15 A dan 06 A, biasanya harus membayar ongkos angkot Rp 2.000. Akan tetapi sekarang naik menjadi Rp 3.000.

"Saya juga naik angkot 06 A sekarang ongkosnya naik dari Rp 4.000 jadi Rp 6.000," ujarnya pada Republika, Kamis (27/6). Dia mengaku sekolahnya memang tidak ada pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Sehingga masalah subsidi ongkos transportasi pun tidak mendapatkan.Padahal dengan kenaikan ongkos yang tinggi saat ini cukup memberatkannya karena menghabiskan uang jajan.

Dia pun tidak dapat bergantung pada bus sekolah. Menurutnya, bus sekolah sekarang sedikit dan jam kedatangannya pun tidak pasti."Saya mau berangkat pukul 06.00 WIB dari sekolah, tetapi bus sekolah tidak kunjung datang," ujarnya.

Dia pun akhirnya harus mengandalkan kendaran umum yang tidak gratis seperti bus sekolah.Rute bus sekolah pun tidak jelas dari arah mana dan akan kemena. Itu membuatnya bingung.

Terkait subsidi ongkos transportasi, dia lebih sepakat dengan membeli karcis bus atau angkot dengan setengah harga dan membayarnya dengan karcis tersebut.

"Guru saya pernah bilang, kalau di tahun 70-an memang menggunakan karcis untuk membayar angkutan umum," ujarnya.Menurutnya karcis dengan harga murah sangat membantu dalam menghemat pengeluaran anak sekolah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement