Rabu 26 Jun 2013 22:42 WIB

Waspada, Ini Tipologi Kejahatan Jelang Lebaran

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Dewi Mardiani
Kasus pencurian (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Kasus pencurian (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kurang dari satu bulan, diperkirakan umat muslim akan menjalani ibadah tahunan yaitu puasa di bulan Ramadhan. Berbagai persiapan telah disiapkan dari mulai pengantisipasian kebutuhan pokok sampai masalah keamanan warga.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, agar masyarakat waspada dengan tindak kejahatan selama bulan puasa. Terutama menjelang Ramadhan. ''Yang sangat rawan, seminggu jelang lebaran,'' katanya, Rabu (26/6).

Rikwanto menjelaskan, kerawanan ini disebabkan oleh tuntutan ekonomi untuk merayakan lebaran. Hal itu diperparah dengan aparat kepolisian yang juga merayakan lebaran. Rikwanto membagi empat tipologi kejahatan menjelang lebaran. Yang pertama adalah pencurian rumah kosong (Rumsong).

Rumah kosong menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan spesialis rumsong untuk beraksi karena korban tidak lagi konsentrasi untuk memikirkan barang berharganya. ''Pikirannya hanya pulang kampung,'' katanya. Rikwanto mengimbau agar warga yang mudik untuk menitipkan barang berharganya ke tetangganya.

Yang kedua adalah pembiusan. Rikwanto mengatakan, biasanya menimpa warga yang terlalu percaya dengan perkataan orang. Modus pelaku dengan mengajak ngobrol korbannya dan memberikan sesuatu agar korbannya tertidur.

Selanjutnya yang ketiga adalah penipuan atau hipnotis. Target mereka adalah warga yang kurang peka terhadap perkenalan dengan orang asing. Pelaku biasanya berusaha mengaku kenal, dan mengajak korban untuk mengambil harta bendanya. ''Modelnya semacam hipnotis,'' katanya.

Yang terakhir adalah penjambretan. Rikwanto mengatakan, pelaku membidik orang-orang yang sedang lengah dan lemah. Lokasi kejadian tidak pasti, bisa terjadi dikeramaian atau tempat sepi. Biasanya pelaku menggunakan kendaraan bermotor untuk memercepat melarikan diri. ''Dan korbannya adalah wanita atau ibu-ibu,'' kata Rikwanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement