Rabu 26 Jun 2013 15:14 WIB

Tarif Commuterline Turun, Ini Reaksi Warga

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Sejumlah calon penumpang Kereta Api mulai berdatangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis, (25/10).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sejumlah calon penumpang Kereta Api mulai berdatangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis, (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua tarif angkutan umum sudah mengalami kenaikan usai pencabutan subsidi harga BBM. Namun, hal berbeda justru terjadi pada tarif commuterline yang justru turun mulai 1 Juli 2013 setelah disubsidi pemerintah. 

Salah satu warga, Corry mengaku senang dengan adanya kebijakan tersebut. Sebab, sebelum adanya subsidi ia merasa tarif commuterline sudah mahal.

Ia yang biasa naik commuterline ke lintas Depok ini menilai, keputusan pemerintah untuk memberikan subsidi pada kereta sangat tepat. Sehingga, orang mungkin akan lebih memilih menggunakan kereta api dibanding dengan bus yang tarifnya sudah naik. 

"Senang, lah. Sekarang tarif jadi terjangkau. Apalagi harga BBM naik, tarif angkot naik," kata dia, Rabu (26/6). 

Mulai 1 Juli 2013, tarif progresif commuterline akan mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sehingga, harga tiketnya menjadi dua ribu rupiah untuk lima stasiun pertama. Serta Rp 500 untuk setiap tiga stasiun berikutnya. Dengan demikian, tarif termahal untuk jurusan terjauh hanya lima ribu rupiah.

Sebelum ada subsidi, tarif progresif commuterline sebesar tiga ribu rupiah untuk lima stasiun pertama. Lalu seribu rupiah untuk setiap tiga stasiun berikutnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement