Rabu 26 Jun 2013 13:29 WIB

Hary Tanoe: Capres Muda Susah Muncul Karena Media

Rep: Ira Sasmita/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mantan Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Hary Tanoe berjalan usai menyerahkan surat di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (21/1). Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri dari kepengurusan partai Nasdem karena karena tidak sejalan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Mantan Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Hary Tanoe berjalan usai menyerahkan surat di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (21/1). Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri dari kepengurusan partai Nasdem karena karena tidak sejalan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- CEO MNC Group sekaligus politikus dari Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo mengatakan, calon presiden muda susah muncul karena kurang didorong oleh media.

Dia menilai media massa masih belum berani memunculkan tokoh-tokoh alternatif untuk menjadi capres."Sebenarnya banyak tokoh potensial, masalah muncul atau tidak muncul itu media yang  berperan. Kalau diberi ruang oleh media, maka bisa dimunculkan," kata Hary di Jakarta, Rabu (26/6).

Padahal, lanjut Hary, pemilih membutuhkan informasi mengenai tokoh-tokoh yang laik dipilih. Apabila media mau memunculkan profil, latar belakang, dan kepemimpinan tokoh yang dianggap potensial, masyarakat bisa mendapatkan gambaran. Serta tambahan perspektif terkait tokoh yang pantas dipilih sebagai capres.

Peluang tokoh muda, disebut Hary sangat tinggi. Pasalnya pemilih yang berusia di bawah 40 tahun mencapai 70 persen. Kemudian, 84 persen berusia di bawah 50 tahun. Artinya, peluang keterpilihan tokoh muda sangat tinggi.Lalu siapakah capres muda potensial yang dinilai laik untuk diangkat menurut Hary Tanoe?

"Belum tahu, belum kelihatan. Tapi pasti ada, masalahnya mereka tidak mau diadu." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement