REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kebakaran lahan di Riau membuat sekitar 276 kepala keluarga warga Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, mengungsi. Kebakaran lahan hampir menjangkau wilayah pemukiman di beberapa desa mereka.
Kombes Pol Sofyan selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penegakkan Hukum Polda Riau dalam jumpa pers, di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau di Pekanbaru, Selasa, mengatakan, sekitar 276 keluarga itu dilaporkan mengungsi sejak beberapa hari terakhir.
Kondisi darurat itu, menurut dia, dipicu dugaan upaya kesengajaan membakar lahan yang dilakukan oleh lima pelaku, seorang diantaranya pemilik lahan seluas 60 hektare di Rokan Hilir.
Lima pelaku tersebut diantaranya, Hotman Burpa (58) yang merupakan pemilik lahan seluas 60 hektare yang terbakar, serta empat lainnya merupakan orang-orang suruhan pelaku yakni atas nama Katiman, Suhadi, Riza dan Bobi.
"Lima pelaku ini telah berhasil diamankan dan tengah diproses di Polres Rokan Hilir," kata Kombes Pol Sofyan.
Dia mengatakan, kronologi peristiwa tersebut diduga diawali oleh upaya para pelaku yang melakukan pembakaran lahan di areal seluas 60 hektare milik seorang pelaku.
Akibat cuaca panas serta angin yang bertiup cukup kencang, demikian Sofyan, api kemudian menjalar dengan cepat hingga menghanguskan lebih dari 400 hektare milik warga lainnya.
Bahkan, api mulai mendekati wilayah permukiman warga sekitar hingga memaksa mereka untuk mengungsi, terlebih kabut asap tebal memang menyelimuti kawasan itu.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kasus kebakaran lahan gambut di wilayah Kabupaten Rokan Hilir telah berlangsung sejak satu pekan ini.
Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah kawasan menjadi tercemar kabut asap tebal, bahkan dikabarkan warga yang mengungsi terus bertambah.