Senin 24 Jun 2013 19:43 WIB

Anak-anak dari 33 Provinsi Tanam Pohon di Lereng Merapi

Rep: Siwi Tri Puji / Red: Djibril Muhammad
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar
Foto: Prayogi
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekitar 260 anak-anak anggota Forum Anak Nasional  (FAN) dari seluruh provinsi se-Indonesia melakukan penghijauan di lereng merapi. Penanaman pohon dilakukan di wilayah Kepuharjo, Cangkriman, Yogyakarta.

Penanaman sekitar 1.000 pohon ini dilakukan sebagai bagian acara Forum Anak Nasional 2013 yang tahun ini diselenggarakan di DI Yogyakarta. Pertemuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas bagi pengurus Forum Anak tingkat provinsi dan kabupaten/ kota se-Indonesia.

Menurut  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amelia Sari Gumelar, acara penanaman pohon ini selain bertujuan untuk mengajak anak-anak cinta lingkungan juga selasar dengan  tema utama acara FAN, yaitu menumbuhkan nasionalisme, persaudaraan, dan kebhinekaan.

"Tema tersebut dipilih untuk merespon dan mengantisipasi fenomena sosial menurunnya semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme serta persaudaraan atau kesetiakawanan sosial antar anak yang ditandai dengan munculnya berbagai bentuk kenakalan remaja, tawuran pelajar, perkelahian antar kelompok anak atau potensi kerawanan sosial anak lainnya yang melibatkan anak," katanya menjelaskan.

Pertemuan FAN yang dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Hari Anak Nasional ini  akan berlangsung hingga Rabu (26/6) mendatang. Acara diisi dengan berbagai diskusi mengenai problematika anak yang diikuti anggota delegasi yang terdiri dari anak-anak usia 12 hingga 18 tahun, pelatihan tanggap bencana, juga kunjungan ke berbagai lokasi untuk menambah wawasan peserta.  

Latihan tanggap bencana diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, tim SAR, dan Tagana DI Yogyakarta. Pelatihan dilakukan di Kali Kuning, salah satu titik bencana erupsi Merapi. Materi yang disampaikan meliputi penanganan tanggap darurat, mitigasi, dan pengetahuan jenis bencana.

Linda mengatakan pelatihan itu dilakukan mengingat banyak daerah di Indonesia masuk kawasan rawan bencana. Oleh sebab itu, pemahaman tentang cara penanganannya perlu dilakukan sejak dini.

"Setelah pelatihan ini, kami harapkan mereka bisa menularkan ilmu yang diperolehnya kepada teman-teman sebayanya di daerah mereka," kata Linda.

Deputi Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Wahyu Hartomo mengatakan, peserta seluruhnya dibawa usia 18 tahun dan merupakan hasil seleksi pemerintah provinsi. Dalam kegiatan ini, mereka didampingi  oleh 66 pembina dari provinsi masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement