Sabtu 22 Jun 2013 18:30 WIB

Warga Sukabumi Tak Didata untuk Dapat BLSM

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang warga, Suyatno, 58 tahun, memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp300 ribu untuk jangka dua bulan yang telah diambil di Kantor Pos Semarang, Jateng, Sabtu (22/6)
Foto: ANTARA FOTO
Seorang warga, Suyatno, 58 tahun, memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp300 ribu untuk jangka dua bulan yang telah diambil di Kantor Pos Semarang, Jateng, Sabtu (22/6)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebagian warga Kota Sukabumi, Jawa Barat, belum mengetahui program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Sebab, hingga kini belum ada pendataan untuk program kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

"Hingga kini belum ada petugas yang mendata warga," ujar salah seorang warga Kecamatan Cikole, Eman (50 tahun).

Biasanya, ada petugas yang melakukan pendataan untuk mendapatkan bantuan tersebut. Pendataan, kata Eman, diperlukan agar penyaluran BLSM tepat sasaran.

Ia mencontohkan pada penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) beberapa tahun lalu juga dilakukan pendataan. Namun, terang Eman, tetap ada saja warga mampu yang mendapatkan bantuan.

Fakta itu mengungkapkan, meski dilakukan pendataan tetap saja ada data yang tidak valid. "Apalagi tidak didata, kemungkinan terjadi kesalahan cukup besar," imbuhnya.

Warga lainnya, Ojang (55) menambahkan, seharusnya pendataan warga penerima BLSM melibatkan rukun tetangga (RT). Langkah ini untuk menghasilkan data yang akurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement