Sabtu 22 Jun 2013 06:17 WIB

Dua WNI Bermasalah di Malaysia Batal Dideportasi

Para TKI yang bekerja di Malaysia (ilustrasi).
Foto: Antara/Mika Muhammad
Para TKI yang bekerja di Malaysia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Konsulat RI Tawau Malaysia menyatakan ada dua warga negara Indonesia (WNI) bermasalah batal dideportasi karena terjadi kesalahan teknis.

Huzaifah Amin, staf Konsulat RI di Tawau di Nunukan, Jumat malam (21/6) mengemukakan, tidak mengetahui secara pasti penyebab kedua WNI bermasalah tersebut batal dideportasi.

Ia mengaku hanya mendapatkan informasi dari pihak Imigrasi Tawau bahwa keduanya batal dideportasi karena adanya kesalahan teknis saat dilakukan pendataan sebelum diberangkatkan.

Huzaifah menduga, keduanya batal dideportasi bersama 93 WNI bermasalah diberangkatkan ke Kabupaten Nunukan akibat kesalahan saat dilakukan penggambaran (foto) oleh petugas Imigrasi Tawau.

"Biasanya kalu batal dipulangkan (deportasi) karena kesalahan waktu digambar," ujar dia usai menyerahkan berita acara kepada petugas Imigrasi Kabupaten Nunukan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Ia menjelaskan, sebenarnya jumlah WNI bermasalah yang dideportasi kali ini sebanyak 95 orang dan terdapat dua orang diantaranya yang semuanya laki-laki batal dan dicoret dari daftar nama sebelum diberangkatkan dari Tawau menuju Nunukan.

"Kemungkinan dua orang yang batal dipulangkan itu karena Waktu digambar (foto), ditemukan fotonya ganda," katanya.
Huzaifah juga memperkirakan keduanya baru dideportasi oleh pemerintah Malaysia pada pekan depan bersamaan ratusan WNI bermasalah lainnya yang masih mendekam dalam kurungan di Penampungan Tahanan Sementara (PTS) Air Panas Tawau.

Sementara itu, ke-93 WNI bermasalah deportasi tersebut terdiri 81 laki-laki dan 12 perempuan tiba di Kabupaten Nunukan Jumat (21/6) sekitar pukul 20.00 Wita dengan menggunakan KM Francis Expres.

Sekitar pukul 20.30 Wita petugas dari kepolisian dan Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kabupaten Nunukan melakukan pendataan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement