Jumat 21 Jun 2013 14:51 WIB

Ini Alasan Pemindahan Warga Syiah Madura

Rep: Esthi Maharani/ Red: Fernan Rahadi
Menko Polhukam Djoko Suyanto
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Menko Polhukam Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah memindahkan warga Syiah Sampang, Madura dari tempat pengungsian ke Sidoarjo. Pemindahan dilakukan karena kondisi darurat.

“Kemarin itu karena dalam keadaan yang sangat emergency. Kalau tidak (dipindahkan) keselamatannya terancam,” kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, Jumat (21/6).

Ia mengatakan relokasi dilakukan hasil dari mediasi antara Gubernur Jawa Timur, Soekarwo; tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

Menurutnya, pemerintah masih akan mencarikan tempat di daerah Madura yang secara kultur sama dan kecil aroma permusuhannya. Menurutnya, pemindahan itu perlu dilakukan karena keselamatan mereka terancam. Pemerintah tidak memaksa apalagi mengusir.

Pemindahan sepenuhnya karena warga Syiah terancam dan perlu diselamatkan. “Kalau ada orang yang terancam, apakah polisi diam saja. Kan harus dibawa ke tempat aman dulu yang penting. Jadi tindakannya harus seperti itu,” katanya.

Selama ini, ada 160 warga Syiah yang tinggal di GOR Sampang. Di sana, kehidupan mereka dianggap tidak manusiawi. Karena itu, diberikan tempat baru di Sidoarjo.

Ditempat itu, ada kamar, kamar mandi, ruang tamu. “Saya tidak senang kalau ada kalimat dipaksa. Justru diselamatkan, dimanusiawikan," tuturnya.

Saat ini pemerintah sedang berupaya mencari tempat agar warga Syiah itu bisa hidup dengan tenang. Pemerintah, lanjutnya, juga sedang melakukan mediasi. Termasuk meminta bantuan kepada tokoh Madura seperti Mahfud MD.

"Saya juga hubungi Pak Mahfud tokoh Madura, apakah ada di wilayah Madura yang relatif sentimen dendamnya tidak seperti di Sampang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement