REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNGPINANG--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengatakan ketebalan asap yang melanda daerah setempat sudah berbahaya untuk penerbangan, khususnya saat mendarat.
"Jarak pandang sudah mencapai titik minimal 1 km dan itu berbahaya bagi pendaratan pesawat," kata Kepala BMKG Tanjungpinang, Hartanto di Tanjungpinang, Kamis.
Hartanto mengatakan, akibat jarak pandang yang berbahaya bagi penerbangan tersebut, salah satu maskapai penerbangan terpaksa menunda keberangkatannya dari Jakarta menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang.
"Jarak pandang untuk mendarat tidak memungkinkan dan mereka menunda keberangkatan dari Jakarta," ujarnya.
Asap tebal yang menyelimuti Tanjungpinang tampak jelas sejak awal pekan ini dan juga semakin tebal hingga Kamis petang.
"Titik api yang terpantau satelit NOAA 15 hingga pukul 05.00 WIB sebanyak 341 titik api di Riau dan Jambi," ujarnya.
Tiupan angin timur laut yang mengarah ke Kepulauan Riau sudah mencapai Kepulauan Anambas dan Natuna dan juga melanda Singapura dan Johor, Malaysia.
"Di Kepri terpantau masih sedang, sementara di Singapura dan Johor, Malaysia sudah tebal," ujarnya.
Selain sudah berbahaya untuk penerbangan, asap tebal yang menyelimuti perairan Kepri juga berbahaya untuk pelayaran.
"Di perairan asap lebih tebal karena bercampur dengan uap air laut, sehingga berbahaya untuk pelayaran, kami menghimbau pihak pelayaran untuk waspada dan hati-hati," ujarnya.