REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN -- Beberapa warga di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, mulai mengeluhkan kabut asap dari Provinsi Riau yang pada Rabu (19/6) sejak siang hingga malam semakin tebal dibandingkan sehari sebelumnya.
"Saya mulai bersin dan batuk-batuk dalam dua hari ini sejak kabut asap menyelimuti kota," kata seorang warga Yusniati di Tanjung Balai Karimun. Dia juga mengatakan anaknya yang masih kecil juga mengalami hal yang sama sehingga terpaksa berobat ke dokter.
Kabut asap yang menyelimuti Tanjung Balai Karimun juga tampak lebih tebal sehingga mulai membatasi jarak pandang saat berkendara di jalan raya. "Memang belum terlalu mengganggu saat berkendara, tapi dampak bagi kesehatan sangat buruk. Sore hari saja kabut asap itu masih tampak jelas, apalagi pagi hari," ucapnya.
Sementara itu, perairan Tanjung Balai Karimun juga memutih akibat kabut asap. Kapal-kapal yang melintas tampak samar, termasuk Pulau Parit yang berhadapan dengan pelabuhan Tanjung Balai Karimun yang juga diselimuti kabut asap.
Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Gajah Rooseno mengatakan jarak pandang di laut masih aman bagi pelayaran. "Jarak pandang belum di bawah satu mil atau 500 meter sehingga masih aman bagi pelayaran. Kami akan terus berkoordinasi dengan BMKG mengingat kabut asap yang makin tebal," kata dia.