Rabu 19 Jun 2013 13:28 WIB

'Sembako Naik, Operasi Pasar Belum Perlu'

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Harga sembako melonjak.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako melonjak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Jelang kenaikan harga bahan bakar minak (BBM) dan Ramadhan, harga sejumlah bahan pokok dan sayuran mengalami kenaikan di pasaran.

Hanya, kenaikan itu masih dinilai wajar sehingga belum perlu dilakukan operasi pasar (OP). "Lonjakan harga masih dibawah 25 persen, sehingga belum bisa dilakukan OP,’’ ujar Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu  Junahwati, Rabu (19/6). 

Menurutnya, OP baru bisa dilakukan jika kenaikan harga komoditas barang telah melebihi 25 persen dari harga semula. Apalagi jika harga melonjak secara kontinyu dan berlangsung minimal selama satu minggu. "Kalau kondisinya seperti itu, kami siap menggelar OP,’’ tegasnya.

Karena itu, lanjut Junahwati, pihaknya meminta setiap kepala pasar untuk melaporkan perkembangan harga setiap harinya. Selain itu, pihaknya juga tetap melakukan pengawasan ketat terhadap kecukupan stok bahan-bahan sembako untuk menghindari kelangkaan barang akibat penimbunan.

Kepala Pasar pada Pasar Baru Indramayu, Edi Suyatno menjelaskan, harga-harga kebutuhan pokok maupun sayuran memang mengalami kenaikan. Namun, kenaikannya masih fluktuatif dan belum stabil.

"Kami terus mengawasi pergerakan harga setiap harinya, dan mengawasi agar jangan sampai terjadi kelangkaan barang di pasar,’’ tutur Edi.

Berdasarkan pantauan Republika, kenaikan harga di antaranya terjadi pada daging sapi dari kisaran Rp 80 ribu per kg menjadi Rp 90 ribu per kg, kikil dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg, daging ayam negeri dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 29 ribu per kg, dan daging ayam kampung dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 46 ribu per kg.

Selain itu, harga cabe merah keriting juga naik dari Rp 18 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg. Sedangkan cabe merah biasa, dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 26 ribu per kg.

Sedangkan harga telur ayam yang semula Rp 16 ribu per kg, kini sudah mencapai Rp 19 ribu per kg.  Untuk minyak curah yang awalnya Rp 9 ribu per liter, kini sudah mencapai Rp 11 ribu per liter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement