Rabu 19 Jun 2013 00:25 WIB

Penjualan Buku Islam Cenderung Naik Selama Ramadhan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Buku terbitan Republika.
Foto: Republika Penerbit
Buku terbitan Republika.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Penjualan buku bernuansa Islam cenderung mengalami kenaikan selama bulan suci Ramadhan, demikian Kepala Divisi Penerbitan Buku Republika, Yayat Supriatna mengungkapkan.

Yayat mengatakan tren kenaikan tersebut berdasarkan laporan penjualan buku terbitan Republika dari berbagai toko buku, seperti Gramedia dan Gunung Agung. Selain dari toko, event saat Ramadan juga menurutnya mampu mendongkrak penjualan buku. "Kenaikannya mencapai sekitar 15-20 persen dibandingkan bulan biasa," katanya, Selasa (18/6).

Buku yang biasanya laku keras adalah buku yang sifatnya dokumentatif. Buku ini berisi kumpulan artikel yang juga pernah diterbitkan di Harian Umum Republika, misalnya rubrik Hikmah. Yayat mengatakan novel fiksi bertemakan Islam juga laku keras. Novel ini terutama karya Asma Nadia.

Menurutnya, salah satu sebab penjualan buku Islam meningkat saat Ramadan adalah adanya tradisi tiap bulan puasa semua yang sifatnya Islami ramai dibeli masyarakat.  "Bukan hanya buku, tapi semua barang yang sifatnya Islam naik penjualannya, termasuk buku. Jadi tergantung momennya," ujarnya. Kedua, adanya pandangan di masyarakat membaca buku saat Ramadan lebih bermanfaat.

Yayat mengatakan tidak ada promosi khusus yang dilakukan penerbit Republika menghadapi bulan puasa. Promosi buku rutin dilakukan melalui koran atau Republika Online (ROL).

Selain itu, penerbit berusaha memperbanyak penerbitan buku Islam hingga tiga sampai empat buah tiap bulan. Di luar bulan suci, jumlah buku baru yang diluncurkan hanya dua buah. Ada beberapa buku umum yang diterbitkan. Namun, penerbitannya mulai dikurangi karena tidak sesuai dengan karakteristik Republika sebagai bacaan Islami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement