Senin 17 Jun 2013 19:37 WIB

Menko Polhukam: Wartawan Terkena Serpihan Gas Air Mata

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Menko Polhukam Djoko Suyanto
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Menko Polhukam Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto mengaku sudah melakukan pengecekan terhadap kabar adanya penembakan terhadap wartawan.

Ia mengatakan peristiwa yang melibatkan wartawan di dua daerah yakni Jambi dan Ternate, Maluku Utara tidak benar-benar karena peluru tajam dari pihak aparat keamanan. Ia mengatakan di Jambi, wartawan terkena serpihan gas air mata. Sedangkan di Ternate terkena peluru karet.

“Bukan menembak wartawan gitu lho. Jadi, saya klarifikasi, barusan saya terima laporan dari Kapolri, staf saya cek ke Ternate, ada memang di Ternate kena peluru karet, sedangkan yang di Jambi itu terkena serpihan gas air mata,” katanya saat ditemui di Istana Merdeka, Senin (17/6).

Ia meminta agar publik termasuk wartawan tidak termakan isu dan menerimanya mentah-mentah. Ia mengingatkan agar demonstrasi dijalankan dengan baik, aman, dan tertib. Ia menyakini aparat pun tidak akan bertindak jika tidak ada pemicu yang berlebihan.

Dikatakan Djoko berulang kali, demonstrasi diperbolehkan asal tidak merusak, tidak anarkis, dan tidak mengganggu orang lain. Termasuk melakukan pembakaran dan pelemparan karena hal tersebut mengganggu orang lain. “Beda pendapat dalam masyarakat yang demokrasi itu kan biasa saja, tapi jangan lakukan tindakan kekerasan karena yang rugi kan masyarakat sendiri,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement