Ahad 16 Jun 2013 16:51 WIB

Setiap SPBU Di Jembrana Dijaga Empat Polisi

Sejumlah anggota kepolisian menjaga sebuah SPBU milik Pertamina (ilustrasi).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Sejumlah anggota kepolisian menjaga sebuah SPBU milik Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Setiap stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kabupaten Jembrana, Bali, dijaga sedikitnya empat personel kepolisian menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Kami mengantisipasi segala kemungkinan buruk saat pengumuman kenaikan harga BBM dilakukan. Biasanya saat pengumuman muncul kerawanan-kerawanan, misalnya atrean panjang kendaraan dan upaya pihak-pihak tertentu untuk memborong BBM," kata Kepala Kepolisian Sektor Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Komisaris Ida Bagus Sudarsana, Ahad (16/6).

Beberapa SPBU di ruas jalur padat kendaraan yang menghubungkan Denpasar dengan Gilimanuk itu mendapat pengawalan dari petugas kepolisian berseragam. Menurut Sudarsana, pengamanan SPBU itu akan dilakukan hingga suasana dianggap kondusif dan masyarakat bisa menerima kenaikan harga BBM.

Sementara beberapa sopir angkutan kota di Negara tidak mempermasalahkan kenaikan harga BBM. Ketut Suarya, sopir angkot, mengatakan, akan mengimbangi kenaikan harga BBM dengan menaikkan tarif Rp 1.000. "Kalau sudah keputusan pemerintah saya menerima saja, tapi tarif untuk penumpang juga saya naikkan," katanya.

Gede Wibawa, sopir angkot lainnya mengatakan, kenaikan tarif Rp 1.000 tersebut merupakan kesepakatan bersama sopir angkot di Kabupaten Jembrana.

Di sisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memasang beberapa spanduk penolakan kenaikan harga BBM di sejumlah tempat di Kabupaten Jembrana. Pemasangan spanduk di tempat-tempat strategis di daerah itu dilakukan sejak sepekan yang lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement