Sabtu 15 Jun 2013 18:48 WIB

PKS Manfaatkan Ketidaktegasan Presiden SBY

Rep: Ira Sasmita/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengendara melintas didepan spanduk penolakan kenaikan BBM di kawasan Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Jumat (7/6)
Foto: Republika/Agug Supriyanto
Pengendara melintas didepan spanduk penolakan kenaikan BBM di kawasan Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Jumat (7/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini dinilai sedang memanfaatkan ketidaktegasan pimpinan koalisi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut pakar komunikasi politik, Heri Budianto, PKS berhasil melakukan komunikasi politik sehingga isu yang

menenggelamkan PKS bergeser pada sikap PKS dalam koalisi. "PKS tahu betul, dari perspektif politik dia memanfaatkan ketidaktegasan SBY," kata Heri Budianto, di Jakarta, Sabtu (15/6).

Ketegasan menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, PKS menggiring masyarakat meninggalkan kasus hukum yang membelit mereka. Sikap partai pimpinan Anis Matta yang menyerukan membela kepentingan rakyat, dinilai Heri sebagai upaya komunikasi politik yang cukup jitu.

Apa lagi isu koalisi yang terus dibahas publik semakin membuat PKS di atas angin. Sebab, Presiden SBY tak kunjung menyatakan sikap tegas atas nasib PKS dalam koalisi setgab. Padahal, SBY harusnya bisa belajar dari pembangkangan PKS sebelumnya.

Partai tarbiyah itu pernah berbeda sikap dengan koalisi dalam kasus Century, mafia pajak, kenaikan BBM pada 2012 lalu, dan kenaikan BBM sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement