Sabtu 15 Jun 2013 18:35 WIB

Berslogan Suara Rakyat, Golkar Harus Tolak Kenaikan BBM

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Maruarar Sirait
Maruarar Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengkritisi sikap Partai Golkar terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Harusnya, sebagai partai yang menjadikan suara takyat sebagai slogan, Golkar menolak kenaikan BBM sebagaimana yang dikehendaki rakyat.

"Kalau memang suara Golkar itu suara rakyat, harusnya Goklkar tolak juga kenaikan BBM. Apalagi mendukung kompensasinya," kata Maruarar di Jakarta, Sabtu (15/6).

Karena, lanjut Maruarar, dalam jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei dan sebuah media hampir 90 persen masyarakat menyatakan menolak kenaikan BBM. Karena itu, Golkar seharusnya sensitif. Apalagi Golkar memiliki posisi dan jumlah suara yang cukup dominan di parlemen.

Anggota Komisi XI DPR itu pun menantang Golkar untuk menunjukkan dukungannya kepada rakyat pada rapat paripurna DPR, Senin (17/6). Dalam rapat tersebut akan diambil keputusan mengenai APBN Perubahan 2013 untuk penyesuaian anggaran kompensasi sebagai dampak atas kenaikan BBM. 

"Saya yakin pasti akan ada voting nanti di DPR. Kalau 90 persen rakyat tak mau BBM naik, maka Golkar harus ikut suara rakyat," ujar Maruarar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement