Sabtu 15 Jun 2013 16:58 WIB

PDHI MInta Pemerintah Tak PasakanPembangunan Geothermal di Bedugul

Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal
Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) meminta pemerintah tidak memaksakan kehendak untuk melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geotermal di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan.

"Gunung dan hutan bagi umat Hindu merupakan kawasan suci sehingga seharusnya sangat diperhatikan. Apalagi Bali merupakan pulau yang kecil," kata Ketua Dharma Adyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Ketut Sebali Tianyar Arimbawa di Denpasar, Sabtu.

Menurut Pedanda, selain geotermal sesungguhnya masih ada sumber alternatif untuk menghasilkan energi listrik, seperti tenaga surya dan angin. "Bukankah sekarang sudah 11 proyek geotermal di Indonesia mangkrak," ujarnya.

Pedanda menuturkan sebaiknya pemerintah khususnya Kementerian ESDM lebih banyak membuka pembangkit listrik tenaga surya atau "solar system" sehingga masyarakat bisa memperoleh pendapatan.

"Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyejahterakan rakyat. Tolonglah dipermurah alat itu untuk masyarakat," ucapnya.

Ia berpendapat kalau pembangunan geotermal di Bedugul belum diterima oleh masyarakat dan juga tokoh-tokoh agama karena akan dibangun di kawasan suci, Pedanda meminta rencana tersebut dipertimbangkan dengan matang.

Pemerintah hendaknya harus menyosialisasikan sedemikian rupa jikapun nanti akhirnya terpaksa dibangunan karena menjadi kebutuhan yang benar-benar hakiki.

"Masyarakat harus diyakinkan dengan baik, apalagi pembangunan geotermal ini sejak awal memicu kontroversi dan pemerintah mesti bertanggung jawab terhadap kemungkinan negatif dari proyek itu," ucapnya.

Pedanda mengingatkan bahwa manusia mempunyai kewajiban mengubah dari jelek menjadi baik atau dengan kata lain dari neraka menjadi sorga. Jangan justru sebaliknya sampai membuat neraka bagi umat.

"Pikirkan untuk 50-100 tahun di masa yang akan datang, tidak hanya sekarang sehingga gelagapan dengan kebutuhan listrik. Jika proyek itu dipandang secara logika tak ada masalah, namun jangan lupa kesucian menyangkut pikiran juga, bagaimana perasaan umat kalau pikirannya terganggu karena ada proyek di tempat yang disucikan," ucapnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih menunggu persetujuan Gubernur Bali untuk melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geotermal di kawasan Bedugul.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement