REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Slamet Widodo, kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah (Dikmenti) Jakarta Barat, menjamin Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), secara onlineberlangsung aman, tanpa hambatan kerusakan server.
“Insya Allah tidak ada hambatan lagi, karena Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Dasar DKI Jakarta telah bekerjasama dengan PT Telkom,” ujar Slamet Widodo usai Sosialisasi PPDB Jakarta Barat di Gedung Serbaguna GOR Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (15/6).
Menurut Widodo, orang tua murid bisa mengakses sd.ppdbdki.org dan jakarta.siap-ppdb.com dengan mudah, cepat, dan bisa mengisi formulir pendaftaran. PPDB SD, SMP, SMA, dan SMK. PPDB 2013 dimulai serempak 22 Juni dan berakhir 25 Juni 2013.
Sosialisasi rencananya diikuti 400 orang tua murid dari empat kecamatan, tapi membludak menjadi seribu lebih akibat antusiasme warga. Yusen Hardiman, Kasie SMA Sudin Dikmen Jakarta Barat, mengatakan jumlah undangan ditingkatkan menjadi 800, tapi yang datang lebih dari itu.
Sebagaian besar, atau lebih 90 persen, peserta sosialisasi adalah ibu-ibu yang akan menyekolahkan anak-anaknya ke SD, SMP dan SMA. Mereka memadati ruang berkapasitas 700 orang.
PPDB secara online relatif berbeda dibanding tahun sebelumnya. Hendi Setiawan, kepala seksi Standardidasi dan Akreditasi Dinas Pendidikan DKI, mengatakan PPDB 2013 memiliki dua jalur; umum dan lokal.
“Untuk SMA berlaku jalur umum dan lokal. Untuk SMK hanya berlaku jalur umum,” ujarnya.
Jumlah kursi SMA yang tersedia untuk PPDB 2013 antara 3500 sampai 4.000. Untuk SMK sekitar 2000-an. Sedangkan kursi SMP sekitar 12.800.
Jika setelah penerimaan lewat jalur umum dan lokal selesai, dan masih tersedia jumlah kursi kosong, Diknas DKI Jakarta akan menggelar PPDB tahap kedua pada awal Juli. Ini amat penting agar untuk memberi kesempatan kepada setiap keluarga bersaing mendapatkan kursi di sekolah negeri.
“Azas PPDB online adalah obyektif, memberikan akses yang sama kepada setiap orang, tanpa diskriminatif, dan kompetitif,” ujar Slamet Widodo.