Jumat 14 Jun 2013 17:07 WIB

Merapi Kepulkan Asap Hitam, Warga Diminta Tak Panik

Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta meminta masyarakat tidak panik terkait asap hitam yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Jumat (14/6) pagi.

"Aktivitas Gunung Merapi masih aktif normal. Asap gelap yang dikeluarkan Merapi hari ini merupakan asap solfatara yang normal dikeluarkan gunung api akibat adanya aktivitas pelepasan gas," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo di Yogyakarta, Jumat (14/6).

Merapi kembali mengeluarkan asap solfatara berwarna putih tebal pada siang hari dengan tekanan lemah membumbung setinggi 500 meter.

Sebelumnya, kejadian munculnya asap tebal hitam dari Merapi juga sempat terjadi pada pertengahan Mei. "Karenanya masyarakat diminta tidak panik. Kejadian munculnya asap hitam tersebut masih normal."

Namun demikian, BPPTK Yogyakarta berharap agar para pendaki tetap memperhatikan faktor keselamatan dan tidak berlama-lama di sekitar puncak atau kawah karena dimungkinkan adanya pelepasan gas karbonmonoksida dan gas karbondioksida.

"Gas tersebut sangat berbahaya jika terhirup. Karenanya, pendaki harus tetap waspada. Jika di lereng saja tidak berbahaya," katanya.

Mengenai siklus empat tahunan letusan Merapi, Subandriyo mengatakan bahwa tidak ada siklus empat tahunan tersebut. "Siklus rutin empat tahunan itu sebenarnya tidak ada. Merapi memiliki rentang waktu letusan yang acak antara satu hingga 18 tahun," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement