REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT PLN (Persero), secara resmi mengoperasikan empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur, NTT dengan total kapasitas 850 kWP, mulai hari ini (Jumat, 14/6).
Peresmian PLTS tersebut dilakukan oleh Direktur PLN (Operasi Indonesia Timur), Vickner Sinaga, bersama-sama dengan Bupati Sabu Raijua, Marthen Luther Dira Tome, yang disaksikan Ketua DPRD Sabu Raijua, Ruben Kale Dipa dan General Manager PLN NTT, Richard Safkaur, kata Humas PT PLN Wilayah NTT Paul Bola.
Empat PLTS itu adalah PLTS Raijua berkapasitas 150 kilo Watt peak (kWp) yang berlokasi di Kabupaten Sabu Raijua, PLTS Nule berkapasitas 250 kWp dan PLTS Pura berkapasitas 175 kWp, ke duanya berlokasi di Kabupaten Alor serta PLTS Solor Barat berkapasitas 275 kWp yang berlokasi di Kabupaten Flores Timur.
Acara peresmian dipusatkan di Kelurahan Ledeunu, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, NTT. "Masyarakat Raijua harus bangga, karena meski Raijua adalah pulau terdepan Indonesia di sisi selatan Indonesia, tapi Pulau Raijua menjadi salah satu pulau dari 40 pulau di Indonesia yang telah menggunakan pembangkit listrik dengan tenaga surya atau matahari," ujar Direktur PLN, Vickner Sinaga.
Pembangunan PLTS dengan sistem off-grid yang dilakukan PLN seperti di Provinsi NTT, yaitu membangun PLTS yang memanfaatkan potensi energi matahari, merupakan salah satu wujud nyata dari upaya PLN untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (renewable energy). "Selain tentunya merupakan bagian dari upaya PLN untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan pembangunan pembangkit baru dan jaringan listrik," katanya.
Paul Bola menambahkan, PLTS Raijua pada pertengahan 2012, sebenarnya telah siap untuk dioperasikan tapi masih harus menunggu penyelesaian pembangunan jaringan yang menghadapi kendala mobilisasi peralatan karena transportasi yang terbatas. "Tapi itu tidak menjadi rintangan bagi PLN untuk segera menuntaskan pembangunan jaringan yang akhirnya dapat dinikmati masyarakat Raijua saat ini," katanya.