Jumat 14 Jun 2013 10:26 WIB

Banjir Rob Genangi Permukiman di Jakarta Utara

Rep: Ratna Puspita/ Red: Dewi Mardiani
 Seorang warga menjala ikan dalam genangan air banjir rob di kawasan jakarta Utara.  (Agung Fatma Putra/Republika)
Seorang warga menjala ikan dalam genangan air banjir rob di kawasan jakarta Utara. (Agung Fatma Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK -- Limpasan air laut atau rob menggenangi sebagian permukiman di Jakarta Utara, Jumat (14/6) pagi. Pantauan di lapangan, air rob menggenangi permukiman di beberapa RW di Kelurahan Sunter Agung dan Pademangan Barat. Ketinggian air mulai dari 10 cm sampai 30 cm.

Akses-akses di Jakarta Utara juga terkena dampak rob. Jalan Gunung Sahari, tepatnya di depan WTC Mangga Dua, tidak bisa dilintasi kendaraan karena ketinggian air mencapai 50 cm. Akses ini biasanya digunakan masyarakat yang ingin menuju Kota, Jakarta Barat, dan Senen, Jakarta Pusat.

Jalan RE Martadinata bahkan hampir lumpuh akibat genangan setinggi 30 cm. Genangan air di depan Ancol membuat kendaraan sulit melintas. Padahal setiap Jumat, lalu lintas di Jalan RE Martadinata meningkat karena aktivitas truk peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Kepadatan pun terjadi mulai dari lampu merah Bintang Mas hingga Terminal Tanjung Priok. Akses alternatif melalui Jalan Budi Mulya, Pademangan Barat, juga sulit dilewati karena ketinggian air di lokasi ini mencapai 40 cm. Kondisi ini membuat sebagian besar pengguna sepeda motor mengalihkan jalan mereka ke area yang lebih kering.  Termasuk rel kereta yang terletak di samping Jalan RE Martadinata.

Sebagian pengguna kendaraan umum memutuskan berjalan kaki sejauh 3-5 kilometer. Anggi (35 tahun), warga Jakarta Utara yang hendak menuju Kota, mengatakan, genangan air rob sebenarnya sudah terjadi sejak empat hari terakhir. “Namun, hari ini yang terparah," kata dia. Bahkan, menurut Anggi, ini merupakan banjir rob terparah dalam sepuluh tahun terakhir. "Mungkin karena pompa air yang ada di depan WTC rusak, jadi berpengaruh," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement