REPUBLIKA.CO.ID, TANAH ABANG -- PAM Jaya berjanji akan fokus memberikan pelayanan air minum bagi warga Jakarta yang memiliki penghasilan rendah. Ditargetkan, pada akhir 2013 nanti, perusahaan akan menjangkau lima ribu kepala keluarga (KK) di seluruh Jakarta.
Direktur Utama PAM Jaya Sri Widayanto mengatakan, program tersebut akan difokuskan pada wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur yang belum mendapatkan pasokan air minum secara optimal.
Pada tahap awal, PAM akan memprioritaskan warga yang tinggal di Rusun Pluit, Rusun Marunda, Tegal Alur, Kapuk Muara, Muara Baru, Cakung, dan Kamal.
"Kami berharap langkah ini bisa jadi solusi bagi terpenuhinya kualitas air minum bagi warga berpenghasilan rendah di Jakarta," ujar dia.
Untuk pasokan air, tambahnya, akan diperoleh dari waduk dan sungai-sungai yang saat ini tengah dilakukan perbaikan kualitas oleh pemerintah DKI Jakarta. Dia berharap, waduk dan sungai tersebut nantinya dapat menjaga ketahanan air di Jakarta.
Sebab, menurut Sri, ketahanan air di Jakarta hanya sebesar tiga persen saja. Sementara sisanya, PAM harus membeli dari luar Jakarta.
Khusus untuk program jaringan ini, perusahaan air minum milik Pemerintah DKI Jakarta tersebut telah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 30 miliar. Dengan tambahan investasi tersebut, PAM Jaya diharapkan dapat menjual volume air sebanyak 322 juta meter kubik.
Untuk itu, ia juga sedang melakukan renegosiasi dengan Palyja dan Aetra selaku mitra PAM Jaya. Rencananya, dalam waktu dekat PAM akan menandatangani nota kesepahaman dengan dua operator tersebut untuk memberikan layanan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Neneng, warga Tegal Alur, Jakarta Barat mengaku senang dengan rencana PAM yang akan masuk ke wilayahnya. Sebab, menurut dia, untuk mendapat air layak minum, ia harus membeli seharga Rp 3000 untuk dua dirigen besar.
"Satu kelurahan ini ada yang sudah masuk PAM ada yang belum. Di rumah saya belum," tutur dia.