Kamis 13 Jun 2013 02:00 WIB

BPBD Bukittinggi Minta Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Angin kencang. Ilustrasi.
Foto: sportige.com
Angin kencang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  BUKITTINGGI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bukittinggi meminta warga meningkatkan kewaspadaan menyusul curah hujan yang tinggi sejak sepekan terakhir.

"Saat ini BPBD tengah menggencarkan sosialisasi bahaya tanah longsor melalui kantor kelurahan dan ketua RT," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi Daspul, Rabu (12/6).

BPBD telah menetapkan lima kelurahan yakni Kelurahan Birugo, Belakang Balok, Bukit Cangan, Kayu Kubu dan Bukit Apit kawasan rawan tanah longsor.

Kelima kelurahan tersebut ditetapkan sebagai kawasan rawan longsor karena berlokasi di bibir Ngarai Sianok yang berkedalaman 100 meter, kata dia.

Warga yang tinggal di lima kelurahan, kata dia, pihaknya akan menfokuskan perhatian di lima kelurahan itu setiap saat.

Selain curah hujan tinggi terjadi sejak seminggu terakhir, angin kencang juga menerpa Kota Bukittinggi sejak dua hari terakhir, kata dia. Ia menyebutkan, bahwa pihaknya belum mendapatkan adanya kerusakan pada bangunan yang disebabkan angin kencang itu.

"Saat ini kondisi cuaca sangat ekstrem. Angin kencang yang melanda dua hari terakhir telah menyebabkan sejumlah batang kayu tumbang," katanya. Menurut dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi tanggap darurat rawan longsor kepada warga di lima kelurahan tersebut.

"Kegiatan sosialisasi dengan tema tanggap darurat rawan longsor dan angin badai dihadiri Kelurahan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, RT dan RW beserta tokoh masyarakat," kata dia.

Dia mengatakan, selain mensosialisasikan tentang bencana daerah di lima kelurahan, kegiatan sosialisasi juga dilakukan di kelurahan lain yang ada di kota itu. "Khusus di 19 kelurahan lain di luar lima kelurahan rawan bencana, sosialisasi lebih diarahkan kepada sosialisasi penanganan bencana kebakaran," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement