REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi terorisme yang kerap terjadi di Poso membuat daerah tersebut dinilai menjadi basis terorisme. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai.
Menurutnya, Poso merupakan basis terbaru aksi terorisme. "Bukti Poso sudah menjadi basis baru terorisme adalah para teroris sudah berhasil mempengaruhi komunitas-komunitas tertentu di daerah tersebut. Demo kemarin itu yang memblokir jalan, itu buktinya," katanya dalam pelatihan anti-teror di Yogyakarta,
Ia menambahkan, masyarakat Poso telah terprovokasi oleh teroris. "Kenyataannya kalau ada satu komunitas yang ditangkap, komunitas itu ramai. Itu karena mereka sudah menguasai komunitas itu," tambahnya.
Ansyaad mengatakan, sebelumnya terdapat kelompok teroris yang berusaha membentuk basis di Aceh. Namun, Ansyaad mengaku telah berhasil menggagalkannya meskipun banyak yang teroris yang lolos.
"2010 mereka mencoba bentuk basis di Aceh tapi gagal dan banyak yang lolos. Halaqoh itu kelompok kecil yang kumpul di Aceh tapi gagal," jelasnya. Menurutnya, para teroris memberikan pelatihan di Poso dan melakukan aksinya di daerah sekitar seperti Makasar dan Poso.
Untuk mencegah terorisme di berbagai provinsi, BNPT memberikan pelatihan anti teror. Sehingga, diharapkan seluruh komponen masyarakat berperan untuk mencegah terorisme.
Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Agus Surya Bakti mengatakan, pencegahan terorisme di daerah sangat penting. Pasalnya, jaringan teroris tidak hanya berkembang di pusat tapi juga menyebar ke berbagai daerah.
Di Yogyakarta, BNPT memberikan pelatihan anti teror kepada pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT). Pelatihan ini diikuti sekitar 80 pengurus FKPT dari 10 provinsi yakni, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.