REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mempercepat layanan pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) telah menambah 15 loket di tiga tempat di Arab Saudi.
Menurut Sekjen Kemenakertrans RI Muchtar Lutfi, mulai Senin (11/6), pemerintah telah menambah 15 outlet di tiga titik yaitu Jedah, Riyad, dan Madinah. Penambahan tersebut diharapkan bisa meminimalisir antrian pembuat SPLP dari TKI.
"Targetnya sekitar 5000 orang per hari bisa dilayani," ujar Muchtar Lutfi kepada wartawan ketika ditemui pada acara 'Internasional Forum Bisnis', di Kota Bandung, Selasa (11/6).
Menurut Muchtar, ada sekitar 50 ribu TKI yang diperkirakan akan membuat SPLP. Selain menambah loket pendaftaran, Kemenakertrans juga mengirimkan tenaganya untuk membantu tim yang sudah ada di sana.
Bahkan, kata dia, selain mendatangkan orang dari Indonesia, Kemenakertrans juga akan merekrut tenaga lokal yang ada di Arab Saudi. "Targetnya tidak ada antrean lagi," katanya.
Dikatakan Muchtar, kericuhan yang terjadi, tak lepas dari provokator-provokator yang mengatakan informasi bahwa hari Ahad kemarin adalah hari terakhir pendaftaran. Sehingga, mereka berdesak desakan dan terjadi keributan.
"Kami, terus melakukan rapat koordinasi dengan Kemlu, Kemenag, Kemenkumham secara terus menerus dan memantau perkembangan yang ada di sana di samping instruksi-instruksi untuk peningkatan pelayanan," katanya.