Selasa 11 Jun 2013 17:44 WIB

Musim Tak Menentu Kabupaten Semarang Waspadai Antraks

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad
Daging Sapi Antrax
Foto: Antara
Daging Sapi Antrax

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Menghadapi musim yang masih tak menentu, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Semarang terus mewaspadai penyakit antraks pada hewan ternak di wilayahnya.

Monitoring dan pemeriksaan kesehatan hewan kembali ditingkatkan untuk mengantisipasi kemungkinan berkembangnya penyakit yang bisa menyebabkan kematian, baik pada hewan ternak dan manusia ini.

"Kini vaksinasi dan monitoring kesehatan sapi-sapi milik masyarakat terus kami tingkatkan, pada cuaca yang masih tak menentu ini," ujar Kepala Disnakkan kabupaten Semarang, Agus Purwoko Djati, di Ungaran, Selasa (11/6).

Vaksinasi oleh Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Disnakkan Kabupaten Semarang ini, ia menjelaskan, telah diintensifkan pada hewan ternak –sedikitnya-- di lima kecamatan.

Khususnya kecamatan yang memiliki populasi sapi terbanyak di wilayah Kabupaten Semarang. Masing- masing di Kecamatan Kaliwungu, Getasan, Tengaran, Suruh dan Kecaamatan Susukan.

Ia juga menyampaikan, langkah antisipasi ini diambil mengingat kabupaten ini pernah menjadi salah satu daerah endemis antraks, dengan ditemukannya kasus antraks pada hewan ternak di Kecamatan Tengaran, pada 1990 lalu.

Oleh sebab itu, Kabupaten Semarang tak ingin 'kecolongan' lagi, dengan melakukan langkah-langkah monitoring, pemeriksaaan kesehatan dan vaksinasi antraks pada hewan ternak.

Sebab --meski kasusnya sudah lama-- spora antraks tetap bisa muncul kembali. Apalagi pada cuaca yang cenderung tak menentu ini. "Apalagi masa inkubasi spora antraks ini hanya tujuh hari," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement