REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam, Djoko Suyanto mengatakan dari sekitar 48 ribu WNI yang ada di Arab Saudi dan mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) 80 persen dari mereka menginginkan tetap berada dan bekerja di Arab Saudi.
“Dari proses pendaftaran dan pengambilan dokumen, dari sekian banyak WNI yang ada di sana, data yang sementara yang kita terima, 80 persen masih ingin tinggal di sana, bekerja di sana. Sedangkan 20 persen ingin pulang ke Tanah Air,” kata Djoko di Jakarta, Selasa (11/6).
Namun, ia mengingatkan, pemerintah masih memberlakukan moratorium TKI untuk negara Arab Saudi. Pemerintah masih belum membuka kesempatan bagi WNI untuk bekerja di Arab Saudi.
“Karena itu, masih dipikirkan solusinya yang terpenting mendapatkan SPLP terlebih dulu,” ujar Djoko.
Ia mengatakan pemerintah akan mengusahakan untuk berunding dengan pemerintah kerajaan Saudi terkait hal tersebut. Tak hanya itu, perundingan juga akan meminta agar kebijakan amnesti atau pemutihan bisa diperpanjang.
“Proses selanjutnya berunding dangan pemerintah Saudi, apakah bisa diperpanjang tentang proses amnesti. Apakah 80 persen yang akan tinggal disana bisa dirundingkan lebih lanjut. Karena sampai sekarang, moratorium TKI kita masih tetap diberlakukan,” papar Djoko.