REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA- Sekitar 80 persen penyebab kecelakaan lalu lintas adalah faktor kelalaian manusia. Menurut Traffic Services Manager Tol Purbaleunyi, Andri Kustiawan, faktor tersebut seperti mengantuk dan hilangnya konsentrasi. Menurutnya, faktor konsentrasi yang buruk sering diabaikan oleh pengemudi.
"Pengemudi biasanya tidak fokus mengemudi misalnya bercanda dengan penumpang, memainkan telepon genggam dan mengantuk," ujar Andri, Senin (10/6).
Pengemudi, kata dia, juga seringkali tak menjaga jarak dengan kendaraan lain. Adapun 20 persen sisanya karena faktor teknis seperti rem blong. Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, dari Januari hingga Akhir Mei tahun 2013, jumlah korban meninggal karena kecelakaan di sepanjang Tol Purbaleunyi mencapai 15 orang. Jumlah ini, kata dia, memang terlihat sedikit.
"Kembali lagi, untuk menekan angka kecelakaan ialah ada di tangan para pengemudi. Tidak ada faktor-faktor selama ini yang sering diungkap bahwa Tol Cipularang sering 'meminta nyawa'," ujar dia,
Untuk itu, pengemudi diharapkan dapat mematuhi rambu-rambu yang ada. Kendaraan dilarang untuk dipacu lebih dari 80 kilometer per jam. Pengemudi juga, kata dia, harus senantiasa menjaga jarak dengan kendaraan lain.
Sebelumnya, enam kendaraan mengalami kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang KM 78+400 dari arah Bandung menuju Jakarta pada Senin (10/6). Lokasi kecelakaan di sekitar Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Jawa Barat. Akibat kejadian itu, tiga orang meninggal dunia. "Belum diketahui penyebab kecelakaan ini,"ujar dia.