REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memastikan bahwa ada empat rumah penduduk di wilayah itu yang tertimbun tanah longsor dalam 24 jam terakhir.
"Ada beberapa titik longsor yang menimbulkan sejumlah kerusakan pada empat rumah warga. Saat ini sedang kami inventarisasi," kata staf Humas Pemkab Pacitan Purwo Sasongko, Ahad (9/6).
Ia memastikan bahwa bantuan berupa kebutuhan sembilan bahan pokok atau sembako telah disalurkan oleh pemerintah kepada para korban maupun warga sekitar yang terkena dampak peristiwa tersebut.
Sementara untuk bantuan material dan sejenisnya, kata Purwo, sebagian hasil inventarisasi kerugian telah dikoordinasikan oleh BPBD dengan dinas sosial setempat untuk ditindaklanjuti.
"Penanggulangan sementara tadi pagi telah dilakukan secara gotong royong oleh warga dibantu oleh aparat keamanan dan tim dari BPBD," kata dia menjelaskan.
Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, sebagian warga di sekitar lokasi bencana saat ini dilanda kecemasan akan kemungkinan terjadinya longsor susulan.
Hujan deras yang beberapa kali mengguyur kawasan tersebut membuat sebagian tanah tebing di Pacitan terus bergerak. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan karena berpotensi terjadinya longsor susulan.
Di jalur Pacitan-Ponorogo, misalnya, longsor secara sporadis terjadi dari arah sisi jalan raya yang bertebing dengan ketinggian antara 10 hingga 30 meter.
Peristiwa tanah longsor terakhir terjadi pada Ahad dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di Kelurahan Pucangsewu, Kecamatan Pacitan.
Suladi merupakan satu dari tiga warga lingkungan tersebut yang rumahnya menjadi korban karena diterjang tanah longsor. Dua rumah lainnya yang juga roboh adalah rumah milik Mujiyo dan Sartin.