REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar akan membuat tim yang bertugas melakukan sweeping terhadap anak yang tidak bersekolah di kabupaten/kota se-Jabar. Sweeping tersebut, akan dilakukan juga pada anak usia sekolah yang bekerja.
''Ya, kami akan membuat tim untuk memeriksa, jangan-jangan di Jabar masih ada anak yang tidak sekolah,'' ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan kepada wartawan usai Acara Penyerahan Bantuan Program Pengurangan Pekerja anak dan Program Keluarga Harapan (PPA-PKH), Rabu (5/6).
Heryawan mengatakan, pendidikan sangat penting karena menentukan masa depan bangsa ini. Oleh karena itu, Pemprov Jabar sekarang sudah menggratiskan, pendidikan di SD, SMP dan SMA. Jadi ke depan tidak ada alasan lagi untuk siswa tidak bersekolah. Memang, kadang ada permasalahan lain seperti masalah buku, seragam, dan lain-lain. Namun, semua hal tersebut akan diantisipasi.
"Yang jelas, biaya bulanannya kan sudah diatasi," kata dia.
Menurut Heryawan, tim sweeping yang dibentuknya akan turun ke kabupaten/kota untuk memastikan semua anak di Jabar bersekolah. Pekerja anak pun, akan diantisipasi ke depannya dengan membuat aturan secara sistematik.
"Kalau ada anak bekerja di sektor formal, laporkan buru-buru," sebut Aher.
Heryawan mengaku, pihaknya seringkali kesulitan mengajak sekolah anak yang bekerja di sektor informal. Karena mereka di bawa bekerja oleh orang tuanya.
"Ini sulit. Tugas kami untuk memberi pengertian ke anak dan orang tuanya, bahwa anak-anak masih memiliki hak mendapat pendidikan," katanya.