Kamis 06 Jun 2013 06:16 WIB

Banyak Orang Tua Eksploitasi Anaknya

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Endah Hapsari
Pekerja anak/ilustrasi
Foto: ant
Pekerja anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Jumlah anak usia sekolah yang bekerja di Jabar, hingga saat ini masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, pada 2013 jumlah pekerja anak di Jabar sekitar 2.280 orang yang tersebar di 15 kabupaten/kota.

''Kami terus memantau mereka agar mau kembali ke sekolah,'' ujar Kepala Disnakertrans Jabar, Hening Widiatmoko, di acara Penyerahan Bantuan Program Pengurangan Pekerja anak dan Program Keluarga Harapan (PPA-PKH).

Menurut Hening, melalui Program Pengurangan Pekerja Anak dan Program Keluarga Harapan (PPA-PKH), semua anak diberikan pembinaan motivasi untuk bersekolah selama satu bulan. Selain itu, mereka memperoleh bantuan biaya sekolah dan peralatannya. ''Selain memberikan pelatihan motivasi selama sebulan, pemerintah pusat memberikan uang saku dan paket perlengkapan sekolah pada mereka,'' katanya.

Resti Wulandari, seorang pekerja anak, mengaku terpaksa bekerja. ''Jangankan bersekolah, untuk makan sehari-hari pun harus utang ke tetangga,'' katanya. 

Anak pertama dari 3 bersaudara ini mengalami kesulitan karena ayahnya hanya berjualan es keliling dan ibunya menjadi tukang cuci. Dulu, dia pernah sekolah di swasta, namun putus sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement