REPUBLIKA.CO.ID, MUSI RAWAS -- Pelanggan listrik PLN di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, sejak beberapa bulan belakangan mengeluhkan seringnya terjadi pemadaman listrik yang berlangsung hingga berhari-hari.
"Listriknya dalam sehari cuma hidup beberapa jam. Pemadaman ini bisa berlangsung berhari-hari tanpa penyebab. Kami sudah sering mengeluh dan melaporkannya ke PLN tapi tetap saja terjadi pemadaman berlarut-larut," kata Ahmad Herman PNS di Pemkab Musi Rawas yang tinggal di Desa D-Tegalrejo, Kecamatan Tugumulyo, Rabu.
Seringnya listrik mati di daerah tersebut, kata dia, membuat perabotan elektronik rumah tangga banyak yang rusak, karena saat menyala tegangannya tidak stabil.
Keluhan yang sama diutarakan Sopyan Ali Handoko (45) warga Desa/Kecamatan A-Widodo, yakni akibat seringnya listrik padam membuat desa mereka rawan tindak kejahatan.
"Jika lampu mati pada malam hari sering terjadi kasus pencurian maupun perampokan. Warga jadi takut keluar rumah dan memilih untuk berjaga-jaga. Jika listrik masih sering padam dengan jangka waktu lama terutama pada malam hari, jelas ini akan merugikan masyarakat karena pada siangnya mereka kebanyakan bekerja sebagai petani sehingga membutuhkan istirahat," katanya.
Buruknya kinerja PLN daerah ini, tambah dia, bukan saja dalam bentuk pelayanan kepada pelanggan, juga terjadi pada penghitungan pemakaian listrik rumah tangga karena pencatatan meteran kerap dilakukan asal tembak sehingga sering dikomplain saat pembayaran rekening perbulannya.
Sementara itu Rismawan, Kepala PT PLN Ranting Muara Beliti yang membawahi 10 dari 21 kecamatan di Musi Rawas, beberapa kali coba dikonfirmasi tidak pernah mau ditemui wartawan.
"Pak Rismawan tidak bisa ditemui wartawan karena sedang sibuk mengurusi tunggakan pelanggan," kata Alek, petugas satpam PT PLN Ranting Muara Beliti.