REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil inspeksi internal PT Freeport Indonesia menyimpulkan fasilitas utama di tambang bawah tanah aman untuk digunakan.
Hanya, kesimpulan tersebut mendahului investigasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan tim independen yang belum melansir hasil inspeksinya.
Kepala Teknik Tambang PTFI Nurhadi Sabirin mengatakan, terus mengingatkan akan pentingnya keselamatan. ''Kami terus tekankan pentingnya keselamatan kerja,'' kata dia pada siaran pers yang diterima Republika, Rabu (4/6).
Hasil pemeriksaan tim internal menunjukan fasilitas utama di Tambang Bawah Tanah secara umum dinyatakan aman untuk digunakan.
Meski demikian, ada juga beberapa fasilitas yang perlu ditutup sementara untuk pemeriksaan lanjutan serta melakukan perbaikan sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sejak 31 Mei 2013, Tim Investigasi independen bentukan pemerintah telah mulai melakukan penyelidikan kecelakaan termasuk pemeriksaan penyanggaan batuan di area tambang bawah tanah.
"Kami terus memberikan dukungan kepada tim ini untuk kelancaran proses penyelidikan dan pemeriksaan keseluruhan area tambang PTFI yang rekomendasinya akan kami tindaklanjuti dengan serius,"ujarnya.
Sebelumnya semenjak tragedi Big Gossan yang menewaskan 28 orang Freeport dilarang beroperasi. Larangan itu berlangsung hingga tim investigasi rampung menjalankan tugasnya.