Rabu 05 Jun 2013 17:09 WIB

Banjir Landa Puluhan Rumah di Tanjungpinang

Banjir (ilustrasi)
Foto: antara
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Sekitar 40 rumah di Perumahan Indonusa Lestari Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

Banjir disebabkan air hujan yang mengalir di beberapa tempat meluap dari beberapa parit di Perumahan Indonusa Lestari, Rabu (5/6).

"Air yang bersumber dari hujan deras yang terjadi pukul 13.30-15.00 WIB mengalir dari bukit yang berada di sebelah perumahan, dan meluap dari parit hingga masuk ke rumah warga," kata Ketua RT 2/RW 8 Kelurahan Air Raja Tanjungpinang Danardion.

Selain itu, air yang berwarna kuning mirip limbah bauksit masuk ke rumah warga juga berasal dari lokasi pembangunan mall, yang tak jauh dari perumahan warga. Parit yang ditutup di sekitar bangunan mall itu, menyebabkan air dengan kapasitas besar turun dan memasuki Perumahan Indonusa Lestari, terutama yang berada di RT 4.

"Perumahan kami ini berada di dataran rendah, dan dekat dengan laut sehingga rentan terendam banjir. Jika air dari berbagai tempat masuk ke perumahan, maka banjir seperti yang terjadi sekarang tidak terelakan," ungkapnya.

Hal yang sama dikatakan Bujang, warga Perumahan Indonusa Lestari, yang membantu membuang air dari rumah tetangganya. Perumahan Indonusa Lestari sudah lama tidak mengalami banjir seperti yang terjadi pada hari ini.

"Dulu ada beberap rumah sering terendam air di saat hujan, tetapi setelah dibangun beberapa parit dan gorong-gorong banjir tidak pernah lagi masuk ke rumah warga. Sekarang hal itu terjadi lagi lantaran pembangunan ruko di bukit yang dekat dengan rumah warga," ujarnya.

Saat ini, puluhan warga yang dibantu tetangganya membuang air dan lumpur yang masuk ke teras hingga dapur. Warga berharap pemerintah segera mengatasi persoalan ini. "Kami tidak melarang pengusaha membangun mall atau perumahan, tetapi tolong perhatikan perumahan kami agar tidak terjadi banjir kembali," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement