REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz berharap perumahan bagi warga yang terkena proyek Bendungan Jatigede, Sukabumi, Jawa Barat, bisa segera dibangun pada Juli 2013. "Sudah jalan, sudah dilelang. Mudah-mudahan bisa segera dibangun bulan depan," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/6).
Faridz mengatakan proyek pembangunan rumah pengganti bagi warga yang terkena proyek bendungan itu akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pembangunan 1.000 rumah pada tahun ini dan tahap kedua pada tahun depan sebanyak 2.000 rumah.
Faridz menuturkan rumah yang dibangun itu berada tidak jauh dari lokasi bendungan sehingga warga tidak perlu pindah terlalu jauh. Namun, dia mengakui rumah yang akan dibangun itu belum bisa mencukupi bagi seluruh warga yang mendapatkan rumah pengganti karena kekurangan lahannya. "Lahannya kurang, tetapi anggarannya sudah ada. Anggarannya untuk satu rumah mencapai Rp 60 juta," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan ada 4.590 kepala keluarga di Bendungan Jatigede yang akan dipindahkan dan mendapatkan rumah pengganti. Di luar itu, masih ada 2.713 kepala keluarga lagi yang harus dipindahkan karena mereka adalah pendatang baru pascapembebasan lahan pada 1984.
Menurut Hatta, Bendungan Jatigede akan menjadi bendungan terbesar kedua di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur, Purwakarta, dengan volume air di atas 1 miliar kubik.
Hatta mengatakan bendungan itu berpotensi membangun kesejahteraan masyarakat karena airnya bisa digunakan untuk mengairi sawah pertanian hingga 90 ribu hektare, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) serta aktivitas ekonomi lainnya.