Ahad 02 Jun 2013 11:05 WIB

Muktamar Khilafah, 100 Ribu Warga Hizbut Tahrir Penuhi GBK

Rep: Amri Amrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Demo massa Hizbut Tahrir Indonesia, ilustrasi
Demo massa Hizbut Tahrir Indonesia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 100 ribu warga yang tergabung dalam Hizbut Tahrir memenuhi Gelora Bung Karno (GBK) sejak Ahad pagi (2/6).

Pendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ini berkumpul di GBK dalam rangka menghadiri puncak perayaan Muktamar Khilafah 2013.

Padatnya pendukung HTI ini membuat jalan di sekitar senayan arah Semanggi macet total dipenuhi kendaraan warga dan simpatisan HTI yang akan menghadiri acara di arena Muktamar.

Juru Bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto dalam rilisnya mengatakan, Muktamar Khilafah yang diselenggarakan HTI ini selain diadakan di Jakarta, juga diselenggarakan di 31 kota lain di seluruh Indonesia.

Agenda Muktamar Khilafah ini, jelas dia, kembali mengokohkan peran Khilafah di tengah arus perubahan besar yang terjadi saat ini di berbagai belahan dunia.

"Ini sesuai dengan tema Muktamar Khilafah ini, perubahan besar dunia menuju Khilafah. Kita ingin mengingatkan bahwa perubahan sesungguhnya adalah sebuah keniscayaan," ujar Ismail, Ahad (2/6).

Pesan utama Muktamar ini, kata dia, umat harus turut serta dan semestinya menjadi motor penggerak utama perubahan politik dimanapun ia berada, termasuk di negeri ini.

Perubahan itu, menurutnya, menuju tegaknya khilafah di muka bumi ini. HTI juga menyerukan kepada semua elemen umat Islam untuk benar-benar mengamalkan syariah sebagai agenda utama.

HTI menyerukan kepada Pemerintah Indonesia agar tetap menjamin ekspresi dan apresiasi umat Islam yang dijamin oleh Undang-Undang, serta mengajak aparat keamanan untuk tetap menjaga keamanan.

Hingga berlangsungnya acara di ahad siang, ribuan pendukung HTI masih berdatangan ke arena muktamar. Beberapa warga HTI bahkan datang dari luar Jakarta, seperti Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement