REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Lilis Handayani
Seorang tukang becak duduk termenung di dalam becaknya sambil menunggu penumpang. Di jari-jarinya terselip sebatang rokok yang menyala. Sesekali rokok itu dihisapnya, kemudian asapnya dihembuskannya ke udara.
Tiba-tiba seorang mahasiswi menghampirinya. Bukan bermaksud menumpang becak, ternyata sang mahasiswi malah meminta rokok yang sedang dihisapnya,
''Saya tukar rokoknya dengan jeruk ya, Pak,'' ujar mahasiswi yang bernama Balqis itu.
Tukang becak yang bernama Toto (45) itupun terkejut. Namun, setelah mahasiswi tersebut menjelaskan bahwa hari ini, Jumat (31/5) merupakan peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia, Toto akhirnya bersedia menukar rokoknya dengan jeruk.
''Ya tidak apa-apa hilang rokok, kan diganti dengan jeruk,'' tutur Toto.
Toto mengaku tahu mengenai bahaya rokok bagi kesehatan tubuhnya. Namun, dia tidak dapat melepaskan diri dari kebiasaan buruk tersebut. Apalagi, rokok telah diakrabinya sejak usia belasan tahun.
Toto mengatakan, setiap hari pasti menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membeli rokok. Jumlahnya tidak tetap, kadang satu bungkus, kadang separuh bungkus, kadang hanya sebatang rokok jika penumpangnya benar-benar sepi.
''Tapi yang pasti setiap hari harus merokok,'' kata Toto. Bahkan, dia mengaku lebih baik tidak makan nasi asal tetap bisa merokok.
Hal senada diungkapkan seorang tukang bakso, Diman. Dia mengaku, rokok menjadi teman setianya saat menunggu pembeli.
''Kalau tidak merokok, mulut rasanya asam,'' tutur Diman. Dia pun menjadi sasaran penukaran rokok dengan buah jeruk yang dilakukan mahasiswa.
Dalam rangka memperingati Hari Tnpa Tembakau se-Dunia, ratusan mahasiswa di Kabupaten Indramayu menggelar aksi simpatik. Mereka melakukan longmarch sambil membawa replika rokok raksasa. Mereka berkeliling ke sejumlah ruas jalan protokol untuk mengkampanyekan gerakan tanpa asap rokok. Mereka pun membagikan brosur mengenai bahaya merokok kepada para pengguna jalan.
Tak hanya itu, mereka juga menghampiri siapapun yang ditemui di sepanjang jalan yang ketahuan sedang merokok. Mereka kemudian menukarkan rokok tersebut dengan buah jeruk.
Aksi tersebut mendapat sambutan yang positif. Buktinya, para perokok yang mereka temui secara suka rela bersedia menukar rokok mereka dengan buah jeruk.
Dalam kesempatan itu, pesera aksi juga melepas berbagai spanduk, reklame, dan pamflat iklan produk rokok yang terpasang di sejumlah titik lokasi. Mereka menilai, iklan rokok sebaiknya tidak dipasang di tempat umum.
Sementara itu, dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau se-Dunia, Koalisi Anti Rokok Indramayu (KARI) meminta masyarakat untuk berhenti merokok. Mereka pun mendesak pemerintah daerah dan wakil rakyat agar segera menuntaskan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang kawasan tanpa rokok (KTR).
Ketua KARI, Ahmad Syaiful Bahri mengatakan, saat ini masih banyak masyarakat yang gemar merokok. Bahkan, hal itu dilakukan di sembarang tempat.
''Hal ini sangat memprihatinkan karena asap rokok akan menyebar secara luas dan dihirup oleh orang-orang yang sebenarnya tidak merokok,'' tandas Syaiful.