Jumat 31 May 2013 13:28 WIB

Pesawat Cargo Deraya Tergelincir, Ini Penyebabnya

Pesawat milik Deraya (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Pesawat milik Deraya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAYAPURA --  Pesawat cargo Deraya PK-DGIP yang pada Jumat sekitar 07.00 WIT tergelincir di landasan bandara Wamena saat landing di duga karena 'human error'.

Kepala bidang hubungan masyarakat kepolisian daerah Papua, Kombes Pol I Gde Sumerta Jaya kepada ANTARA Jayapura, Jumat siang mengatakan pesawat milik maskapai Deraya jenis Turboprops ATP itu berangkat dari bandara Sentani, Kabupaten Jayapura tujuan Wamena, Kabupaten Jayawijaya mengangkut barang campuran seberat 6.800 Kg yang dengan pilot Hadi dengan co-pilot Monangka.

"Namun saat akan landing di bandara Wamena, Jayawijaya pada pukul 07.00 Wit tiba-tiba oleng hingga menembus runway 15, pesawat tersebut landing terlalu ke kiri sehingga roda masuk ke grass strip spenajang 500 meter. Jadi dugaaan sementara kami ini karena 'human error," katanya.

Lebih lanjut mantan Kapolres Jayawijaya ini jelaskan setelah landing agak ke kiri, roda sebelah kiri masuk ke grass Strip sepanjang 500 meter bahkan pesawat ketika itu dalam posisi serong kiri yang secara keseluruhan masuk ke gras strip.

"Sehingga 'nose wheel' patah kurang lebih 100 m, terlepas dari badan pesawat. Setelah itu barulah pesawat berhenti tepat didepan Taxy Way, kurang lebih 150 Cm dengan keluar landasan pacu dan posisi hidung menancap ke tanah sedalam 15 Cm yang menyebabkan 'main wheel dan propeller hancur," katanya.

Kabid Humas Polda Papua itu juga mengatakan hingga saat ini aktivitas di bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya terhenti dan ditutup untuk sementara waktu guna melakukan evakuasi terhadap pesawat cargo tersebut. "Saat ini kepolisian di Wamena sedang mengumpulkan keterangan dari manajmen Deraya dan juga saksi mata," katanya.

Kombes Pol I Gde Sumerta menduga pesawat tersebut kelebihan muatan sehingga tergelincir," Ya, itu dugaan sementara human error dengan muatan yang melebihi kapasitas.

Namun kejadian ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan kepada kami, dan untuk penyelidikan terkait sebab-sebabnya ada pihak yang lebih berkompeten yakni KNKT," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement