Jumat 31 May 2013 12:31 WIB

Jakarta Akan Miliki 5 Tempat Rehabilitasi Narkoba

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Citra Listya Rini
Narkoba
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasioanal (BNN) akan membangun lima tempat rehabilitasi narkoba mulai tahun 2014. Kelima tempat rehabilitasi tersebut akan dibangun di tiap kotamadya dan kabupaten di Jakarta.

Kepala BNN Irjen Anang Iskandar, usai melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan saat ini ada 490 ribu pengguna narkoba di Jakarta. Angka tersebut termasuk kategori tingkat tinggi. 

Di tengah semaraknya pengguna narkoba, Jakarta justru baru memiliki satu tempat rehabilitasi yang berlokasi di Duren Sawit, Jakarta Timur. Apalagi tempat rehabilitasi narkoba tersebut hanya mampu menampung 1.100 orang saja. 

"Di DKI kita baru punya satu di Duren Sawit. Secara fisiknya sudah ada, tapi belum dioperasionalkan dan sedang disiapkan," kata Anang di Balai Kota, Jumat (31/5).

Menurutnya, saat ini para pengguna narkoba di Jakarta baru bisa direhabilitasi di puskesmas-puskesmas yang tersebar di setiap wilayah. Namun, jumlah pengguna narkoba yang bisa direhabilitasi di puskesmas pun tidak banyak, yaitu hanya sekitar seribuan orang.

Mengingat jumla pengguna narkoba di Jakarta mencapai 490 ribu orang, Anang mengatakan sangatlah penting memiliki tempat rehabilitasi khusus di lima wilayah di Jakarta.

"490 ribu orang ini harus direhabilitasi kalau tidak ingin ada peredaran narkoba di Jakarta," ujar Anang.

Sumber pendanaan untuk membangun tempat rehabilitasi narkoba itu dari APBD DKI Jakarta. Hingga kini, belum diketahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. 

Humas BNN Sumirat menambahkan pengguna narkoba memiliki rentang usia dari 10 hingga 59 tahun. Dengan persentasi paling banyak di lingkungan pekerja sebanyak 70 persen. Adapun jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi yaitu ganja, sabu-sabu, heroin, dan kokain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement