Jumat 31 May 2013 07:29 WIB

Rumah Kost Diduga Jadi Tempat Prostitusi Terselubung

Pelacuran (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Pelacuran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Efek ditutupnya lokalisasi pelacuran Lembah Harapan Baru di km 17 Soekarno-Hatta, Balikpapan, dikhawatirkan membuat para pelacur memindahkan praktik pelacuran di rumah kost di tengah kota. Untuk itu Satpol PP Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melakukan razia rumah-rumah kost.

"Fenomena menjadikan rumah kost sebagai tempat transaksi seks itu ada di Balikpapan, itu yang sekarang kita berantas dan kita tangkal dengan razia," kata Kepala Satpol Balikpapan Freddy Pasaribu, Jumat.

Razia, tandas Pasaribu, adalah tindakan tegas dari pemerintah bahwa perilaku memanfaatkan rumah kost untuk perbuatan seperti itu tidak bisa diterima di masyarakat.

Satpol PP melakukan razia dengan mendatangi langsung rumah-rumah kost yang dicurigai pada waktu-waktu tertentu. Mereka meminta penghuni menunjukkan tanda identitasnya dan memeriksa ke dalam kamar.

Diakui oleh Pasaribu, kebanyakan tempat kost yang dicurigai adalah tempat kost wanita. Tempat-tempat kost itu berada di tengah-tengah kota seperti kawasan Gunung Sari, Gunung Malang, Gunung Pasir, Gunung Guntur, dan kawasan Sepinggan.

Selain melakukan razia, Satpol PP juga melakukan penyuluhan kepada para pemilik rumah kost dan rumah sewaan.

"Kami sampaikan bahwa memang belum ada aturan baku dari pemerintah dalam bentuk perda, misalnya. Tapi kita semua orang beragama dan mengerti norma susila. Dengan dasar itu kita tahu tidak boleh mencampur kamar kost untuk laki-laki dan perempuan dalam satu atap," ujar Pasaribu.

Tamu laki-laki juga bila bertamu tidak diperkenankan sampai ke dalam kamar, tapi cukup di ruang tamu yang terbuka. Demikian pula sebaliknya di kost laki-laki yang dikunjungi tamu wanita. Para pemilik kost dan rumah sewa juga diminta rutin melaporkan keadaan penghuni rumah-rumahnya tersebut.

Satpol PP mengharapkan petugas di tingkat RT juga rajin memeriksa keberadaan dan aktivitas penghuni rumah kost. "Jadi mari kita awasi bersama untuk kenyamanan lingkungan kita," kata Pasaribu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement