Kamis 30 May 2013 23:18 WIB

Wapres: Nilai Gotong Royong Jangan Hanya Wacana

Wakil Presiden RI Boediono.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Wakil Presiden RI Boediono.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN- - Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono mengharapkan upaya membangkitkan semangat gotong royong yang kini terus digelorakan tidak hanya pada tataran wacana tetapi harus mulai diimplementasikan di masyarakat mulai dari tingkat dasar atau anak-anak.

Menurut Boediono di Banjarbaru, 35 Km Utara Banjarmasin, Kamis (30/5), mengukuhkan komitmen untuk melestarikan warisan luhur nenek moyang berupa gotong royong adalah suatu hal yang sangat penting dan tidak bisa ditunda-tunda lagi pelaksanaannya. "Nilai-nilai tersebut harus sudah ditanamkan sejak anak-anak melalui kurikulum di sekolah maupun lainnya," katanya.

Kedatangan Wapres ke Banjarmasin membuka acara puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat X dan Hari Kesatuan Gerak-PKK ke-41 Tingkat Nasional 2013.

Menurut Wapres, gotong royong, tidak boleh hanya disampaikan berupa materi tetapi harus melalui praktik dengan tim work, baik itu pelajar maupun anak-anak pra sekolah.

Menurut Wapres, berdasarkan kemajuan zaman, banyak masyarakat Indonesia yang kini semakin individualistis karena kesibukan masing-masing, sehingga gerakan mengembalikan gotong royong dalam kegiatan sehari-hari tidak bisa ditunda-tunda lagi.

"Menurut Soekarno, lima sila dalam pancasila bila diperas menjadi satu, maka hasilnya adalah gotong royong, kebersamaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga semangat gotong royong harus selalu melekat dibenak setiap masyarakat," katanya.

Wapres menambahkan, seluruh pejabat, tokoh masyarakat dan dinas serta instansi terkait, terutama dinas pendidikan, harus berpikir secara sungguh-sungguh untuk bisa mendapatkan cara yang tepat, mengajarkan semangat kebersamaan tersebut kepada anak-anak.

Hal tersebut, tambah dia, mengingat anak-anak dan generasi muda yang nantinya akan memegang estafet kepemimpinan yang akan meneruskan warisan nilai-nilai luhur bangsa tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement