Kamis 30 May 2013 17:36 WIB

2012 'Tahun Kematian Jurnalis', 121 Wartawan Tewas Dibunuh

Gedung UNESCO. Ilustrasi
Foto: AP
Gedung UNESCO. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Salah satu badan PBB, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), prihatin dengan pembunuhan ratusan wartawan dalam 10 tahun terakhir ini.

Wakil Unesco, Prof Hubert Gizjen, saat bicara di AMS (Asia Media Summit) ke-10, Manado, Kamis, mengatakan pada 2012 saja ada 121 wartawan dibunuh karena pemberitaannya. Hal ini menyebabkan tahun lalu dinilai sebagai 'Tahun Kematian' bagi jurnalis.

Prof Hubert Gizjen mengemukakan angka pembunuhan tersebut bukan saja wartawan. Tapi, angka itu juga termasuk bloggers yang kini menjadi salah satu media informasi di dunia maya.

Sayangnya, lanjut Hubert, pihak aparat keamanan kurang serius melakukan investigasi. Ada 245 pembunuhan wartawan yang dikutuk Unesco. Tapi, organisasi itu hanya menerima informasi 101 kasus. Hanya sembilan pelaku kasus pembunuhan wartawan yang berhasil ditemukan, ditangkap dan divonis bersalah.

Fakta itu membuat Unesco bersedih dan terus mempromosikan kebebasan berekspresi, keselamatan wartawan, dan memperjuangkan impunitas bagi semua media.

"Unesco jelas mendukung setiap orang memiliki suara dan setiap orang harus punya kebebasan berpendapat dengan aman," tegas Hubert.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement