Kamis 30 May 2013 15:48 WIB

Buntut Peredaran Video Porno, Petugas di Kediri Razia Minuman Keras

Minuman keras (ilustrasi)
Foto: Antara/R. Rekotomo
Minuman keras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres Kediri Kota, serta anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan razia minuman keras dan menyitanya dari sejumlah kafe dan warung di Kediri.

Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Djati Utomo, Kamis, mengatakan razia ini dilakukan untuk menjaga ketentraman dan ketertiban di Kediri.

"Peredaran minuman keras ini mengakibatkan hal yang negatif terjadi pada generasi muda. Untuk itu, pemda bekerjasama dengan TNI dan polri memberantas itu," katanya dikonfirmasi tentang tujuan razia.

Beberapa hari sebelumnya telah beredar video asusila yang dilakukan oleh sepasang remaja. Mereka melakukan hubungan layaknya suami istri di sebuah rumah kosong yang ada di Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Diduga, sebelumnya mereka menenggak minuman keras hingga melakukan perbuatan tersebut.

Djati menambahkan, razia yang dilakukan petugas ada di tiga titik di antaranya sebuah warung milik Muj, warga Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren. Di lokasi ini disita 13 botol minuman keras termasuk tiga jenis bir hitam dengan kandungan alkohol di atas 5 persen.

Razia berlanjut ke satu kafe yang ada di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren dan petugas menyita sembilan botol minuman keras jenis "kuntul" dari pemiliknya Juandi, dan terakhir di sebuah warung yang dikelola Budi Santoso dan petugas menyita 14 botol minuman keras jenis ciu.

Seluruh barang sitaan tersebut dibawa ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri untuk dijadikan barang bukti. Tapi, polisi tidak menahan penjual dan dijerat dengan tindak pidana ringan (Tipiring).

"Kami akan limpahkan ke Kejaksaan kasus ini. Namun kami tidak dapat menjerat mereka, karena Kejaksaan yang akan memutuskan," ucap Djati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement