REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang mengatakan, banyaknya calon anggota legislatif incumbent yang dicalonkan kembali menunjukkan parpol tidak berani mengambil resiko.
Terkadang parpol tetap mencalegkan incumbent walaupun kinerjanya kurang baik hanya untuk meraih suara dan kursi semata.
Kalau parpol tidak melakukan evaluasi secara serius terhadap incumbent-nya yang duduk di DPR, maka jangan berharap pemilu mendatang akan menghasilkan anggota dewan yang lebih baik. "Seharusnya incumbent yang malas tidak dicelegkan kembali oleg parpolnya sebagai bentuk hukuman,"katanya, Kamis (3/5).
Seorang anggota dewan atau politisi, terang Sebastian, merupakan orang yang memiliki tanggung jawab besar dan harus bekerja keras. Makanya tidak sembarangan orang bisa menjadi politisi sekaligus wakil rakyat yang baik.
Anggota DPR, kata Sebastian, dipanggil dengan sebutan anggota dewan yang terhormat.Sebab mereka memiliki tanggung jawab yang besar dan mengemban amanah rakyat.
Untuk mengetahui seorang incumbent itu benar-benar bekerja keras bagi rakyatnya atau tidak bisa dilihat dari kinerjanya. "Jika kinerjanya tetap baik dan tidak berubah antara saat nyaleg dan setelah terpilih menjadi anggota DPR,ini menunjukkan ia merupakan anggota dewan yang baik," katanya.