Rabu 29 May 2013 19:53 WIB

'Sebutan BLSM Sebagai Politik Gentong Babi Tak Masuk Akal'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang lansia menerima bantuan langsung tunai (BLT).
Foto: Antara/Eric Ireng
Seorang lansia menerima bantuan langsung tunai (BLT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tudingan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai politik gentong babi, tidak masuk akal. Pemerintah tidak sedang berupaya mencari simpati untuk melanggengkan rezimnya.

Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, pemerintah selama ini bekerja demi kepentingan rakyat. Indonesia pertumbuhan ekonominya pesat dan diakui sebagai emerging country.

Masyarakat, kata Nurhayati, juga telah menikmati kemajuan pembangunan selama era SBY. Banyak lapangan terbang di mana-mana. Warga bisa menikmati perjalanan dengan pesawat terbang. “Ini semua tidak mungkin terjadi, tanpa adanya pembangunan yang dilakukan pemerintah,” katanya di Jakarta, Rabu, (29/5).

Nurhayati merasa ingin tertawa jika masih ada yang curiga pemerintah hanya ingin mencari simpati melalui berbagai program bantuannya. “Saya pikir masyarakat lebih tahu mana yang benar, biarlah saja jika ada pihak yang meras seperti itu,” imbuhnya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement