REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf meminta kinerja pemerintah selama ini tidak dihilangkan hanya karena rencana pemberian BLSM.
“Pemerintah bisa memberikan BLSM sekitar Rp 30 triliun, karena adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia,” katanya di Jakarta, Rabu, (29/5).
Selama Presiden SBY memerintah, ujar Nurhayati, pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar enam persen. Padahal, negara-negara lain seperti di Eropa maupun Amerika malah mengalami krisis. Bahkan APBN bisa mencapai sekitar Rp 1.600 triliun.
“Semua ini tidak akan tercapai jika pemerintah diam saja. Seharusnya masyarakat melihat kinerja pemerintah saat ini,” kata Nurhayati.
Harus diakui, terang Nurhayati, banyak sekali program pro rakyat yang diluncurkan selama pemerintahan SBY. Di antaranya Program Keluarga Harapan, beasiswa, juga raskin. Sedangkan BLSM sendiri diberikan sebab harga BBM akan dinaikkan dan subsidinya dikurangi.
“Saya sedih jika niat baik pemerintah malah dianggap buruk. Jangan semuanya dimasukkan ke ranah politik, masak rakyat yang haus tidak diberi air,” ujar Nurhayati.