REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pendidikan merupakan hal mendasar yang dibutuhkan oleh sebuah bangsa. Jika pendidikan sebuah bangsa berkualitas baik, maka tingkat ekonomi bangsa tersebut pun jelas akan baik pula.
Namun sayangnya, angka pendidikan di Indonesia saat ini masih terlalu rendah. Khususnya pada jenjang pendidikan perguruan tinggi atau universitas.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, saat ini angka masyarakat Indonesia yang mengenyam hingga perguruan tinggi hanya 7,2 persen.
"Pada 2040, masyarakat Indonesia yang berpendidikan sampai ke perguruan tinggi harus 20 persen," ujar Hatta, Selasa (28/5).
Ia menjelaskan, untuk mencapai ekonomi Indonesia yang maju, maka angka tersebut harus semakin ditingkatkan. Sebab, 2015 mendatang, Indonesia akan menjadi negara basis produksi.
Hatta mengatakan di Asia pada 2015, akan berlangsung pasar tunggal. "Artinya, kita akan bersaing dengan 10 negara lain," ucap Hatta.
Menurutnya, tidak ada jalan lain untuk melakukan akselerasi atau peningkatan. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di Indonesia harus dilakukan. "Kita tidak boleh lagi menjual bahan mentah. Nanti semuanya harus diproduksi di dalam negeri. Sarjana-sarjana kita pun harus ikut bekerja di dalamnya," ujarnya.
"Yang hingga di perguruan tinggi tujuh persen harus 20 persen. Yang pendidikan menengah yang sekarang 22,40 persen, harus menjadi 45 persen. Sementara untuk pendidikan dasar saat ini sebesar 71,40 persen, harus berbalik. Angkanya harus menjadi 35 persen saja," paparnya.